GROBOGAN — Sebanyak 11 taruna Politeknik Transportasi Darat Indonesia-Sekolah Tinggi Transportasi Darat (PTDI-STTD) melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 3 bulan di Balai Perawatan Perkeretaapian.
Agenda PKL tersebut disampaikan oleh Kepala Subag Tata Usaha Balai Perawatan Perkeretaapian, Gunawati, saat memimpin agenda serah terima 11 taruna dan taruni PTDI-STTD. Acara berlangsung di Ruang Rapat Kantor Balai Perawatan Perkeretaapian, Senin (01/03/2021).
Dalam sambutan penerimaan taruna PKL tersebut, Gunawati, mengingatkan bahwa di tengah situasi pandemi COVID-19, penting bagi taruna untuk menjaga diri dengan melaksanakan protokol kesehatan Iman, Imun, Aman secara disiplin.
“Intinya belajar tekun dan fokus, serius tapi boleh santai untuk menjaga imun tubuh tetap kuat, sehingga kondisi badan terjaga dari berbagai penyakit,” jelas Gunawati.
Untuk mendukung pelaksanaan PKL dari 11 taruna yang terdiri dari 6 taruna putra dan 5 taruna putri dari berbagai daerah di Indonesia tersebut, Balai Perawatan Perkeretaapian telah mempersiapkan fasilitas akomodasi selama mereka melaksanakan PKL.
“Laksanakan komunikasi dan koordinasi dengan baik, terkait dengan apa-apa saja yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan PKL, sehingga segala hambatan-hambatan dalam kegiatan PKL selama beberapa bulan di balai dapat dihindari,” lanjut Gunawati.
Acara serah terima taruna PKL tersebut juga dihadiri Kepala Seksi Perawatan Berat Balai Perawatan Perkeretaapian Prayitno dan Dosen PTDI-STTD Rianto Rili Prihatmantyo selaku tim pembimbing PKL.
Dalam sambutannya, Rianto menargetkan kepada taruna PKL untuk membuat laporan di akhir kegiatan. Laporan berisi identifikasi balai, temuan-temuan permasalahan, serta saran dan pemikiran solusi yang nantinya dapat diangkat menjadi topik Kertas Kerja Wajib (KKW) dan Skripsi sebagai syarat pemenuhan Tugas Akhir.
“Untuk pembagian laporan, taruna PKL dibagi beberapa kelompok sesuai bidang tugas, yaitu perencanaan, perawatan berkala, dan perawatan berat,” papar Rianto.
Sejalan dengan hal tersebut, Prayitno menerangkan pentingnya kolaborasi taruna dengan tim yang ada di Balai Perwatan Perkeretaapian.
“Taruna sebagai peserta PKL inisiatifnya harus tinggi, dan lebih aktif membaur dengan tim di Balai Perawatan Perkeretaapian,” pinta Prayitno.
Terlebih dalam satu bulan kedepan, lanjut Prayitno, akan ada banyak sarana yang ditarik ke Workshop Balai Perawatan Perkeretaapian sebagai obyek pembelajaran bagi para taruna.
Pihak Balai Perawatan Perkeretaapian menjadi pengawas bagi para taruna selama melaksanakan PKL mulai 1 Maret sampai dengan 31 Mei 2021 mendatang dan akan dilanjutkan dengan Magang selama satu bulan.
Diketahui bahwa kegiatan PKL ini merupakan salah satu kegiatan wajib taruna PTDI-STTD yang telah memasuki Tingkat Akhir di setiap Program Studi. Selama tiga bulan taruna PKL akan melaksanakan survei untuk mengetahui tugas dan fungsi perawatan yang ada.
Output dari PKL diwujudkan dalam pengumpulan data yang dikemas dalam suatu Laporan Umum. Di dalam Laporan Umum berisikan potret Balai Perawatan Perkeretaapian yang nantinya bisa berguna pula untuk balai dalam pengambilan suatu kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan.
___
Humas Balai Perawatan Perkeretaapian