Kulonprogo – Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut senada dengan arah kebijakan Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai pondasi negara untuk maju.
Dalam berbagai kesempatan Presiden menyampaikan, setiap negara maju pasti memiliki infrastruktur yang baik. Karena itu, pemerintah pun membangun berbagai infrastruktur yang dibutuhkan seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, bendungan, dll. Pembangunan infrastruktur, akan mempermudah masyarakat dalam beraktivitas.
Pesan tersebut tidak sekedar narasi, dibuktikan oleh jajaran Kementerian Perhubungan yang berhasil merampungkan proyek pembangunan infrastruktur jalur kereta api bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Infrastruktur di bidang transportasi perkeretaapian yang mampu menjawab konektifitas dari pusat kota menuju ke Bandara, dan sebaliknya.
Masih dalam suasana waspada masa pandemi Covid 19, acara soft launcing pengoperasian Kereta Api Bandara, dibuat dengan sederhana memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Tetapi diharapkan tidak menghilangkan esensi untuk mempromosikan kehadiran alternatif transportasi baru di bidang perkeretaapian khususnya untuk Provinsi Yogyakarta.
Acara digelar di Stasiun Bandara YIA pada Jumat (27/8/2021), dihadiri langsung oleh Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo serta Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Dalam sambutannya Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, mengungkapkan kehadiran kereta bandara merupakan hal yang menggembirakan melalui proyek strategis nasional. “Saya apresiasi kerja keras semua pihak, pembangunan dimulai dari tahun 2015 selesai tahun ini, perkeretaapian merupakan investasi tinggi, dengan tujuan untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta membantu aktivitas masyarakat bidang transportasi”, jelas Luhut.
Dengan adanya Kereta Bandara, waktu tempuh yang dibutuhkan dari kota Yogyakarta ke Stasiun Bandara YIA dapat dipangkas semula dari 1,5 jam menjadi 40 menit. Jalur kereta bandara adalah jawaban untuk memenuhi kebutuhan interkonektifitas antar moda transportasi. Jalur kereta ini mampu menghubungkan antara moda transportasi pesawat udara dengan transportasi darat.
Masyarakat dapat dengan nyaman, mudah dan murah menjangkau fasilitas transportasi udara pada Bandara YIA, karena kereta bandara akan singgah di setiap titik pemberhentian strategis, tempat dimana moda trasnportasi darat dapat dijangkau dengan mudah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menyampaikan hardirnya sarana transportasi perkeretaapian ini adalah hasil kolaborasi antara Menko Marves yang selalu memberikan arah dalam pembangunan infrastruktur dan dukungan kepada Kementerian Perhubungan sebagai leading sector, kemudian ada peran Gubernur DIY sebagai Kepala Daerah yang sudah memfasilitasi berkenaan dengan kebutuhan lahan untuk pembangunan dan beberapa BUMN yang berada di bawah naungan Kementerian BUMN yang turut berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur transportasi.
Pembangunan infrastruktur berperan dalam pengembangan daerah, beberapa titik di pinggir wilayah kota dapat dikembangkan. “Ada titik di Yogya barat merupakan tempat kuliner dengan suasana alam, Gubernur bisa menentukan titiknya, kita bangun”, jelas Budi Karya.
Sementara itu Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, menekankan pada peran instrastruktur trasnportasi sebagai katalis peningkatan pariwisata. Pihaknya akan terus melakukan pengembangan untuk peningkatan kapasitas penumpang. “Dengan adanya PT KAI (Persero) dan PT Angkasa Pura I (Persero), Kementerian BUMN berkolaborasi untuk meningkatkan perekonomian di Yogya, meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat, serta mendorong peningkatan arus wisatawan asing”, terang Kartika.
Berkenaan dengan masalah pandemi yang sedang dihadapi oleh Bangsa Indonesia, Menko Marves mengingatkan untuk terus menjalankan protokol kesehatan, juga secara khusus protokole kesehatan di moda trasportasi. “Kita akan hidup dalam keadaan (pandemic) Covid 19, tahun depan bisa saja ada gelombang berikutnya. Untuk itu masalah vaksinasi harus dikejar, terapkan 3M, 3T, kemudian penggunaan aplikasi Peduli Lindungi”, jelas Luhut.
Aplikasi peduli lindungi hadir untuk menjawab permasalahan pandemi. Aplikasi yang terintegrasi dengan semua sistem, sehingga mampu memastikan semua dalam suatu area, semua orang sudah divaksin, dan negatif Covid 19. Kedepan aplikasi peduli lindungi akan dipasang modul lainnya dan terus dikembangkan sebagai infrastruktur bidang TI yang bermanfaat untuk kemaslahatan masyarakat di tengah masa pandemi.
Kehadiran instrastruktur digital, membuat semua orang terkoneksi dengan mudah. Hal tersebut akan membuat Indonesia lebih efisien dan efektif. Di bidang kereta api pun seluruh operator harus memperhatikan, memelihara dan meningkatkan keselamatan penumpang. “Kita pelihara sama-sama satu service (pelayanan) yang bagus untuk masyarakat dan turis yang datang”, pungkas Luhut.
Setelah Menko Marves meresmikan Soft Launching Pengoperasian Kereta Bandara YIA secara simbolik, rombongan menteri dan hadirin selanjutnya bertolak ke Stasiun Tugu Yogyakarta menggunakan Kereta Bandara YIA dengan identitas khas berwarna hijau. (Yog)